PT GNM SHIPPING MARINDO

PT. GNM SHIPPING MARINDO secara aktif terlibat dalam rekrutmen dan penempatan pelaut Indonesia, mengirimkan ratusan ke luar negeri setiap tahun dan mempunyai izin SIUPPAK. Namun, perusahaan juga menghadapi pengawasan dan kontroversi. Dalam satu kasus, manajer cabang Cirebon dilaporkan ke Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) karena diduga memulangkan seorang pekerja, Asmuri, setelah hanya 13 bulan bekerja meskipun kontrak menetapkan minimal empat tahun sepuluh bulan . Insiden ini menimbulkan kekhawatiran tentang potensi pelanggaran kontrak dan perlindungan pelaut Indonesia yang bekerja di luar negeri melalui PT. GNM SHIPPING MARINDO.   

Dalam kasus lain, seorang pekerja migran bernama Warnoko, yang direkrut oleh PT. GNM SHIPPING MARINDO pada tahun 2018, meninggal dunia di Korea Selatan karena sakit pada Februari 2023 . Keluarga Warnoko mengklaim bahwa dia harus memberikan uang jaminan sebesar Rp60 juta untuk bekerja di kapal . Klaim ini bertentangan dengan pernyataan perusahaan bahwa mereka berhenti meminta uang jaminan setelah 2018, menimbulkan pertanyaan tentang konsistensi dan transparansi praktiknya.