Bekerja di atas kapal membutuhkan perhatian ekstra terhadap keselamatan, terutama saat berpindah di area yang bisa saja berisiko. Dari dek yang licin hingga tangga yang curam, potensi bahaya selalu ada. Oleh karena itu, memahami prinsip mobilitas aman di kapal menjadi hal yang penting bagi pelaut maupun siapa pun yang bekerja atau berkunjung ke kapal.
Artikel ini membahas standar, tips, dan praktik terbaik untuk memastikan mobilitas yang aman di lingkungan kapal.
Mengapa Mobilitas Aman di Kapal Itu Penting?
Kapal adalah tempat kerja yang dinamis, dengan pergerakan konstan akibat gelombang dan kondisi cuaca. Mobilitas aman bukan hanya tentang melindungi diri sendiri tetapi juga memastikan lingkungan kerja tetap bebas dari kecelakaan. Regulasi Merchant Shipping and Fishing Vessels (Health and Safety at Work) 1997 mewajibkan perusahaan untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman, termasuk fasilitas untuk mobilitas yang aman.
Standar Utama Mobilitas Aman
Area Transit yang Aman:
- Semua dek, lorong, tangga, dan jalan akses harus dipelihara dengan baik.
- Hindari menempatkan benda yang dapat menyebabkan orang tersandung atau tergelincir.
Drainase:
- Pastikan area yang sering terkena air memiliki sistem drainase yang efektif.
- Selalu periksa dan bersihkan saluran air untuk mencegah genangan yang dapat menyebabkan permukaan licin.
Pencahayaan yang Cukup:
- Area kerja dan transit harus memiliki pencahayaan yang memadai untuk menghindari kecelakaan.
- Hindari pencahayaan yang menyebabkan bayangan tajam atau pantulan yang mengganggu.
Peralatan dan Jalur Akses
Tangga dan Jalan Akses:
- Tangga harus memiliki kemiringan yang sesuai dan dilengkapi dengan pegangan tangan.
- Gunakan tangga portabel hanya jika tidak ada akses lain yang lebih aman.
Pagar Pengaman:
- Setiap bukaan di dek harus dilengkapi pagar pengaman dengan tinggi minimal 1 meter.
- Pagar harus kokoh dan bebas dari tepi tajam.
Penandaan Bahaya:
- Objek yang menonjol seperti pipa atau langkah kecil harus diberi tanda dengan warna kontras.
- Pasang tanda peringatan untuk bahaya sementara, seperti area basah atau licin.
Mobilitas di Cuaca Buruk
Ketika bekerja di kondisi cuaca buruk, langkah-langkah ekstra diperlukan untuk menjaga keselamatan:
- Pasang lifeline di dek terbuka untuk membantu mobilitas.
- Gunakan peralatan pelindung diri (PPE) seperti jaket pelampung, harness keselamatan, dan alas kaki anti-slip.
- Hindari bekerja di dek jika tidak benar-benar mendesak.
Tips Tambahan:
- Ketika membawa peralatan atau barang berat, selalu minta bantuan rekan kerja.
- Pastikan setiap barang yang disimpan di area dek terikat dengan baik untuk mencegah pergeseran saat kapal bergoyang.
Menghindari Bahaya Khusus
Bahaya di Ruang Enclosed:
- Ruang tertutup seperti tangki atau ruang mesin dapat memiliki kadar oksigen rendah atau gas beracun.
- Ikuti prosedur keselamatan, seperti pemeriksaan atmosfer dan izin kerja.
Pintu Kedap Air:
- Pelaut harus dilatih untuk menggunakan pintu kedap air dengan aman.
- Jangan mencoba melewati pintu yang sedang menutup atau saat alarm berbunyi.
Peran Perusahaan dalam Menjamin Keselamatan
Perusahaan pelayaran memiliki tanggung jawab untuk:
- Memelihara Fasilitas Kapal:
- Semua dek, tangga, dan akses harus diperiksa dan dipelihara secara berkala.
- Pendidikan dan Pelatihan:
- Pelaut harus diberi pelatihan tentang cara bergerak dengan aman di kapal.
- Perlengkapan Keselamatan:
- Pastikan semua alat keselamatan, seperti harness dan pelampung, tersedia dan dalam kondisi baik.
Mobilitas aman di kapal bukan hanya tanggung jawab individu tetapi juga seluruh organisasi. Dengan memahami standar keselamatan, mengenali bahaya potensial, dan menggunakan peralatan yang sesuai, pelaut dapat bekerja dengan lebih aman dan nyaman di atas kapal.