Dalam dunia pelayaran, dry dock dan wet dock adalah momen penting yang membutuhkan pengelolaan keselamatan yang ketat. Proses ini memerlukan perencanaan matang dan eksekusi terorganisir untuk melindungi kru, kapal, serta aset perusahaan. Berikut adalah panduan utama dari perspektif Safety Management:
Persiapan Sebelum Docking
Sebelum docking, Chief Officer Safety menyesuaikan rencana darurat kapal agar sesuai dengan kondisi galangan. Staff Captain dan Chief Officer memastikan laporan kondisi ballast telah disetujui galangan. Distribusi ballast yang tepat sangat penting untuk menjaga stabilitas kapal selama proses berlangsung.
Langkah penting lainnya meliputi pemeriksaan kedalaman dock, trim maksimum kapal, serta potensi deformasi seperti sagging atau hogging. Jika diperlukan, tambahan blok keel disiapkan untuk mendukung stabilitas.
Pengelolaan Keselamatan Selama Docking
Keamanan kru dan kapal adalah prioritas utama. Chief Officer Safety bertanggung jawab mengawasi proses docking, memastikan jalur evakuasi ditandai dengan jelas, dan menyusun prosedur penanganan limbah yang aman. Area berbahaya diberi pembatas untuk mencegah cedera, dan kru diberi informasi terbaru tentang jalur darurat yang tersedia.
Langkah pencegahan kebakaran mencakup:
Mengamankan alat pemadam kebakaran.
Melakukan simulasi kebakaran dengan skenario realistis.
Menguji sistem komunikasi darurat.
Menandai bagian sistem alarm yang sedang diperbaiki.
Langkah Pasca Docking
Setelah keluar dari galangan, Chief Officer Safety memastikan seluruh aktivitas kapal kembali ke rutinitas normal. Kepala departemen mencatat semua pekerjaan kru selama docking, memberikan transparansi dan mendukung audit keselamatan. Dokumentasi ini membantu meningkatkan pengelolaan keselamatan di masa depan.
Kesimpulan
Sebagai bagian dari Safety Management, prosedur dry dock dan wet dock memastikan kapal tetap aman dan efisien. Dengan mematuhi panduan ini, potensi risiko dapat diminimalkan, dan operasional kapal dapat berjalan lancar tanpa hambatan.